Sanggar
bimbingan AMI Penang sangat menjunjung tinggi toleransi dalam beragama. Hal
tersebut terlihat dari siswa di SB AMI Penang yang memiliki perbedaan agama yaitu agama Islam dan Kristen. Namun mereka
dapat menjalankan pembelajaran dengan baik dan lancar di setiap harinya serta
menghagai satu sama lain. Pada hari Jum’at siswa yang beragama muslim
dijadwalkan untuk melakukan baca Al-Qur’an, belajar sholat, dan do’a. Hal
tersebut tidak lantas membuat siswa yang beragama Kristen dibiarkan tanpa
kegiatan ataupun dipaksa untuk mengikutinya juga. Siswa yang beagama Kristen
akan diberikan pelajaran yang tidak mereka tempuh di hari Minggu karena saat
mereka mengikuti ibadah di Gereja sehingga tidak bisa masuk sekolah. Toleransi
juga terlihat dari tim pengelola sanggar yang terdiri dari agama Islam dan
Hindu namun mereka bisa bergerak bersama dalam rangka memajukan sanggar
bimbingan. Selain itu toleransi juga terlihat
dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan
sanggar yang mayoritas imigran China memiliki agama Kristen, namun mereka sering
berbagi makanan untuk anak-anak yang berada di Sanggar. Dalam hal jual beli
makanan pun mereka akan menegur dan melarang anak SB ataupun pihak SB untuk
berbelanja pada mereka jika makanan tersebut haram bagi umat Islam.
Sabtu, 25 Februari 2023
Realisasi Sikap Toleransi Beragama pada SB AMI Penang
Sabtu, 18 Februari 2023
Senam Pagi, Mengenalkan Lagu Daerah dan Meningkatkan Kebugaran Tubuh di SB AMI Penang
Lagu
daerah merupakan budaya daerah yang dibawakan dalam bentuk nyanyian. Negara
Indonesia memiliki banyak sekali lagu daerah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang
sampai Merauke. Budaya ini harus dilestarikan yang merupakan kewajiban seluruh
warga negara Indonesia. Lagu daerah sangat tepat digunakan sebagai sarana
pengenalan dan pelestarian budaya pada tingkat usia anak-anak. Terlebih dunia
anak-anak identic dengan bermain, bercerita, dan bernyanyi.
Mahasiswa
KKN-Dik Internasional Malaysia dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang
ditugaskan di SB AMI Penang, Refita memanfaatkan lagu daerah sebagai pengenalan
budaya. Pengenalan yang ia lakukan dengan cara menggunakan lagu daerah sebagai
lagu iringan senam pada mata pelajaran olahraga di hari Kamis, tanggal 16
Februari 2023.
“Anak-anak
SB AMI Penang itu sangat suka bernyanyi. Kita mengamati waktu istirahat mereka
selalu bernyanyi. Sebenarnya pengenalan lagu daerah sudah dikenalkan dalam
pembelajaran setiap hari dengan rutinitas menyanyikan lima lagu sebelum atau
sesudah pembelajaran. Tapi mereka bisa menyanyikan lagu yang sederhana saja,
kalau tingkatannya susah mereka kesulitan menghafal. Pagi ini saya mengajak
anak-anak untuk senam diiringi lagu daerah yang sulit untuk mereka hafalkan
diantaranya memakai lagu Bungong Jeumpa salah satu lagu daerah dari Aceh sama Ge Mu Fa Mi Re dari NTT. Memang mata
pelajaran hari ini olahraga dengan materi senam pagi untuk meningkatkan
kebugaran tubuh, namun hal ini bisa kita manfaatkan untuk pengenalan budaya
juga kan kalau lagu yang dipakai lagu daerah. Anak-anak juga senang bergerak
sambil ikutan menirukan lirik lagu yang diputar” ujarnya.
Ia
melihat anak-anak di SB AMI Penang begitu senang menyanyi dan semangat apabila
menyanyi dan mendengarkan lagu. Diharapkan dengan seringnya mereka mendengar
lagu daerah, budaya Indonesia dapat melekat dan tertanam dalam ingatan mereka
daripada lagu lain yang kurang pantas untuk didengarkan.
Pengenalan Budaya Indonesia dan Lambang Negara melalui Tari Manuk Dadali di SB AMI Penang
SB
AMI Penang merupakan sanggar bimbingan belajar anak Malaysia Indonesia yang
terletak di jalan Lorong Tampoi, Bukit Mertajam, Pulau Pinang, Malaysia.
Sanggar bimbingan ini terletak di tengah perkampungan imigran Cina yang tidak
jauh dari jalan raya. Siswa yang belajar disini adalah anak Indonesia yang
mengikuti orang tuanya sebagai imigran di Malaysia. Dikarenakan mereka tidak bisa
mengikuti sekolah formal yang ada di Malaysia mereka mengikuti sekolah non
formal di SB AMI Penang ini. Sebagai
anak Indonesia yang tinggal di luar negri mereka cenderung kurang memahami
ataupun melihat secara langsung budaya yang ada di Indonesia. Padahal sebagai
anak Indonesia sangat penting bagi mereka untuk mengenal budaya-budaya yang ada
di Indonesia sebagai bentuk rasa cinta terhadap budaya bangsa.
Berdasarkan
problema tersebut mahasiswa KKN-Dik Internasional dari Universitas Muhammadiyah
Ponorogo (Refita) pada hari Jum’at tanggal
17 Februari 2023 mengajak siswa untuk mempraktekkan tari daerah Manuk
Dadali pada mata pelajaran kesenian. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui
tari daerah dan lagu daerah Manuk Dadali yang berasal dari Jawa Barat. Selain
sebagai pengenalan budaya kegiatan praktek latihan tari ini dilakukan untuk
mengenalkan lambang negara sebagaimana arti dari lirik lagunya. Arti dari lagu
Manuk Dadali menceritakan tentang burung
garuda yang gagah perkasa, pemberani, dan disegani. Digambarkan juga Manuk
Dadali yang senang bersatu, hidup rukun, tidak iri, hidup berdampingan penuh
kasih sayang. Gerakan pada tari ini dibuat sederhana namun menggambarkan kegagahan
dari burung garuda yang perkasa sebagai lambang negara Indonesia. Di samping mempraktekkan
Gerakan tari Manuk Dadali siswa juga dipahamkan akan makna lirik lagu dan gerak
tari yang digerakkan.
Siswa
terlihat sangat antusias dalam belajar tari, terlebih selama ini mereka sangat
jarang praktek apabila tidak ada event perlombaan atau event tampilan. Dengan
adanya kegiatan tersebut diharapkan siswa lebih mencintai budaya daerah dan memahami
lambang negara Indonesia. Pengelola SB
AMI Penang mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut dan sebagai tindak
lanjut tari tersebut akan ditampilkan pada saat momen penerimaan raport dan
pelepasan mahasiswa KKN-Dik Internasional yang ada di SB AMI Penang dan SB AMI
Ar-Rahmah pada tanggal 19 Februari 2023.
Sabtu, 04 Februari 2023
Peningkatan Kreativitas Siswa dan Penanaman Adab Melalui Pembuatan Hiasan Dinding di SB AMI Penang
Pada
hari Jum’at, 3 Februari 2023 mahasiswa KKN-Dik Internasional dari Universitas
Muhammadiyah Ponorogo yang ditugaskan di SB AMI Penang melaksanakan pembelajaran
praktek pembuatan hiasan dinding pada mata pelajaran kesenian. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan cara siswa dipandu untuk menuliskan satu kata adab yang
harus dilaksanakan seperti sopan, santun, salam, sapa,hormat dan lain
sebagainya pada kardus berlapis kertas warna. Setelah dituliskan kata adab yang
harus diperhatikan, kemudian siswa diarahkan untuk menghias kertas bertuliskan
tersebut sesuai kreativitas masing-masing. Hiasan yang sudah dibuat disusun dan
ditempel di dinding dengan cantik dan menarik. Siswa sangat antusias dan senang
dalam melakukannya, terlebih kegiatan seperti ini belum pernah mereka alami.
Mereka cenderung mengikuti pembelajaran dengan kurikulum KTSP pada
kesehariannya dengan kegiatan membaca, menulis, mendengar, dan mengerjakan.
Pembuatan
hiasan dinding ini dilakukan guna meningkatkan kreativitas siswa. Dari
pengamatan mahasiswa KKN-Dik, tingkat kreativitas siswa yang ada di SB AMI
Penang masih sangat kurang. Terbukti saat pembelajaran membuat hiasan dinding
ini dilakukan mereka sempat kebingungan dan harus dipandu satu-persatu. Untuk
itu kegiatan yang dapat memancing kekreativan siswa harus sering dilakukan.
Selain
untuk meningkatkan kreativitas kegiatan menghias dinding ini juga dilakukan
guna menanamkan adab terhadap siswa. Hal tesebut dikarenakan siswa yang ada di
SB AMI Penang mash sangat kurang baik dalam seegi adab. Padahal adab merupakan
dasar perilaku yang harus diperhatikan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Siswa di SB AMI Penang cenderung kurang hormat kepada guru, orang yang lebih
tua, ataupun sesama siswa. Berkata kotor pun sudah menjadi kebiasaa dalam
kesehariannya. Cara penanaman adab dalam bentuk lisan sudah sering disampaikan,
namun siswa cenderung kurang memperhatikan. Bahkan hukuman untuk pelanggar
peraturan yang berhubungan dengan adab pun sudah dilakukan, namun efek jera
belum tercapai. Mereka lebih tertarik
kepada hal yang belum ada sebelumnya, terlihat unik dan menarik. Maka dengan adanya hiasan dinding yang telah
dibuat ini siswa tertarik untuk melihat hiasan tersebut. Mereka melihat dan
membaca setiap hari sehingga perlahan tertanam dalam pikiran dan dapat
menanamkan adab tanpa harus disampaikan dengan lisan ssecara berulang-ulang.
Pengelola SB AMI Penang mendukung penuh kegiatan ini, bahkan mereka meminta untuk membuat kreativitas lebih banyak lagi. “Iya dibuat aja nggak papa, kelas kita rencana memang akan diberi hiasan dari lama, tetapi sampai saat ini belum ada waktu untuk merealisasikannya. Kalau bisa dibuat lebih banyak lagi agar kelasnya terlihat cantik dan menarik.” Ujarnya.
Oleh : Refita (Mahasiswa KKN-Dik Internasional Malaysia tahun 2023)